Misa Syukur Kongregasi Suster Pasionis.
Sekadau Kalbar, Kalbaraktual.com - Kongregasi Suster Pasionis merayakan setengah abad kehadirannya di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, dalam sebuah acara syukur yang digelar pada Kamis (21/11/2024) di Gereja Santo Petrus dan Paulus.
Penjabat Bupati Sekadau, Frans Zeno Diwakili Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, dan Penelitian Daerah (Bapperida) Kabupaten Sekadau, Theresia Lili, Dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi mendalam atas peran besar yang telah dimainkan oleh Kongregasi Suster Pasionis selama lima dekade terakhir.
Menurutnya, keberadaan para suster tidak hanya terbatas pada pelayanan rohani, tetapi juga mencakup berbagai bidang sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Kehadiran para suster ini bukan hanya sebagai pelayan rohani, tetapi juga sebagai agen perubahan yang nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan sosial,” ujar Theresia Lili.
Lili juga menyoroti dampak positif dari pengabdian para suster, yang menurutnya telah memberikan kontribusi luar biasa bagi masyarakat Sekadau. Dalam kurun waktu 50 tahun, Kongregasi Suster Pasionis berhasil menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan memberikan dampak yang dirasakan hingga ke tingkat akar rumput.
“Dalam perjalanan 50 tahun Kongregasi Pasionis di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sekadau, para suster telah memberikan kontribusi luar biasa yang dirasakan oleh seluruh masyarakat,” katanya.
Selain memberikan penghargaan atas dedikasi yang telah ditunjukkan oleh para suster, Theresia juga menyampaikan harapan agar semangat pelayanan mereka dapat menjadi teladan bagi semua pihak, terutama generasi muda.
“Saya mengucapkan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kongregasi Suster Pasionis atas dedikasi dan pengabdian yang luar biasa selama 50 tahun ini. Semoga semangat pelayanan ini terus hidup dan menginspirasi kita semua,” ungkapnya.
“Saya berharap generasi muda tergerak mengikuti jejak para suster, dan semoga semakin banyak yang terpanggil untuk menjadi suster, bruder, maupun pastor,” tutupnya. (tim).